Doa-Doa mu Masih Ku Rapal

By Ahmad Alfarid - Agustus 22, 2024

Pinterest: Hal Hardy

Kurapalkan kata rindu,

Sepertinya kau tahu aku sedang menata wajahku di dalam cermin toilet yang kusam

Katamu, pulanglah ke sini, sejuk rintik air di ujung dedaunan seperti tak ingin jatuh menanti kepulangan mu

Aku tahu, yang kau rindukan hanyalah aroma seduhan kopi ibu dan pelukannya 

Sebab, sebebas aroma kopi, kata-kata mu tak bisa kita penjarakan sebagaimana hilangnya kebebasan yang kau impikan 

Separuh dari harapan yang kau bawa sejak meninggalkan rumah, entah masih bersemayam ataukah telah punah dalam batok kepalamu yang dipenuhi omong kosong 

Kita sendiri-sendiri berdiri berseberangan dalam keterasingan yang dulu kita takutkan 

Tahukah kau? Semenjak kata-kata tidak punya lagi perumpamaan, aku masih setia membaca surat-surat yang tidak sempat ku kirimkan

Langit sore, seolah berkata kita tak punya kesempatan untuk menatap teriknya mentari esok pagi,

Namun selalu ku ingat setiap kata yang pernah kau ucap adalah harapan yang membuat ku masih berdiri dalam keremangan fajar yang entah, mungkin ingin kembali atau mati seperti yang telah dijanjikan dalam naskah-naskah kuno

Anjing tetangga, kucing nenek, atau kambing gembalaan di Padang rumput masih sama, anjing melolong, kucing mengeong, kambing-kambing mulai khawatir padang rumput mulai menguning 

Tapi tak ada yang berubah 

Tempat mu berlabuh masihlah dermaga yang sama hanya saja sedikit bertambah kapal-kapal para pemodal 

Sungguh, sepertinya yang kau takutkan terjadi adanya 

Doa doa yang kau ajarkan kurapalkan setiap waktu

Kauditan, 22 Agustus 2024

  • Share:

You Might Also Like

1 comments