Rasa Dan Waktu Tak Rela Disatu Ruang kan

By Ahmad Alfarid - Februari 11, 2024

 

Ilustrasi Karya Pribadi

Pada pertemuan terakhir aku sudah membaca gelagat yang tak biasa dan tatapan dalam dari matamu

Aku tahu, hatimu mulai berpaling meski kau masih berusaha untuk tersenyum sekadar untuk mengusir kecanggungan

Menyakitkan?

Iya, menyakitkan ketika aku harus tahu jika senyum yang kau berikan hanya pura-pura dan naif semata

Terlebih aku mengerti, aku bukan lagi menjadi alasan mu tersenyum,

Aku berusaha bertahan, tertawan dalam realita yang memaksa kita untuk tetap tertawa meskipun itu hambar

Aku selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik, memberi mu ruang yang cukup untuk merasa menjadi satu dari sekian orang yang beruntung

Tapi kau makin jauh tak tergapai, sementara di belakang aku mengejar dengan luka dan tertatih

Berat rasanya. Meskipun semua terasa ringan ketika aku menerawang ke masa lalu

Masa dimana aku mengejar mu sebagai orang yang bukan siapa-siapa untuk membuktikan bahwa perjuangan ku tak sebercanda yang kau kira

Sialnya, kau memberiku secercah harapan ketika kau perlahan membuka hati

Memberiku sedikit jeda untuk merasakan senyum hangat dan ucapan selamat pagi ketika mentari mulai meninggi

Namun kini, segala yang diam-diam kau sembunyikan perlahan terkuak diantara rona wajah dan sorot matamu yang tak seperti dulu

“Kita, kita adalah sepasang takdir yang melaju di atas satu lintasan yang sama dan suatu saat akan menemui satu titik dimana kita tak punya pilihan selain berpisah” katamu dahulu.

Aku berfikir itu hanyalah suatu ungkapan retoris semata. Kini aku mengerti, ternyata itu adalah tanda bahwa kau hanya singgah untuk sementara waktu

Selamat tinggal, sepertinya kita sudah sampai dititik yang semestinya” kata mu sebelum beranjak meninggalkan luka yang berusaha aku sembuhkan sendiri

Terima kasih, kehadiran mu yang singkat telah membawaku mengenal satu sisi kebahagiaan baru,

Pergimu membuat ku menemukanmu kekuatan hati dan mengerti bahwa rasa dan waktu tak selalu rela untuk disatu-ruangkan.

Makassar, November 2021

Versi audio tersedia di https://youtu.be/l2JHvUNDk_s?si=TZsxtNa3ENO5sHTJ

  • Share:

You Might Also Like

0 comments