![]() |
Arthur Shelby, John Shelby dan Thomas Shelby |
Pada masa perang dunia pertama, Thomas, Arthur dan John adalah bagian dari anggota militer Inggris. Mereka bertugas sebagai penggali terowongan rahasia untuk membuat akses ke markas musuh.
Suatu hari, menjelang akhir perang, ia dan kelompoknya sudah kehabisan amunisi. Sementara dikabarkan bahwa tentara Prancis sudah dalam perjalanan untuk membunuh mereka.
Dalam keadaan tidak ada amunisi, tidak ada bantuan yang bisa datang, sementara musuh sudah dalam perjalanan, mereka pasrah. Mereka tinggal menunggu waktu untuk dieksekusi.
Dalam penantian ajal tersebut, di masa-masa akhir kehidupan, mereka menyanyikan sebuah lagu terakhir berjudul "In The Bleak Midwintner".
Singkat cerita, entah apa yang terjadi tentara musuh tidak kunjung datang hingga mereka punya kesempatan untuk pulang ke tanah kelahirannya, Inggris.
Sejak saat itu, Thomas Shelby merasa bahwa dirinya sudah mati dan hari-hari yang ia jalan setelahnya hanyalah bonus. Oleh sebab itu, ia tak pernah takut mati. Untuk mengingatkan dirinya, ia selalu mengucapkan kalimat itu dalam kondisi kritisnya.
Dalam menjalankan bisnisnya, Shelby Limited Company dibawah gengnya Peaky Blinder, Thomas Shelby menempuh jalan-jalan kotot yang bertentangan dengan hukum dan mengharuskan dirinya terlibat dengan orang-orang berbahaya dan para penegak hukum di Inggris.
Dalam suatu kejadian, keluarga Shelby, dijatuhi hukuman gantung. Sementara itu, Thomas Shelby berlomba dengan waktu dalam upayanya mendapatkan pembatalan hukuman dari perdana menteri Inggris, Winston Churchill.
Pada saat yang sama, John Shelby, Arthur Shelby, dan Polly Gray sudah berada di tiang gantungan dengan tali maut melingkar di leher mereka, dalam kondisi itu, mereka hanya bisa merapalkan kalimat In The Bleak Midwintner, seperti yang biasa dilakukan Thomas Shelby.
Dalam detik-detik hitungan mundur sebelum eksekusi, Thomas Shelby datang membawa surat pengampunan, keluarganya selamat.
Kalimat In The Bleak Midwintner sudah menjadi semacam kalimat sakti bagi Shelby Family, mereka percaya bahwa kekuatan dari kata-kata itu memiliki kekuatan meta, semacam magis.
Perlu diketahui, keluarga Shelby awalnya adalah orang-orang gipsy, sebuah suku nomaden yang biasanya hidup di atas caravan. Mereka masih kental atas mantra-mantra, ramalan dan magis.
Terdengar seperti efek plasebo, kepercayaan keluarga Shelby atas kalimat In The Bleak Midwintner dapat menyelesaikan masalah bagi mereka bukanlah hanya sebagai rapalan mantra.
Thomas Shelby adalah pribadi yang logis dan realistis. Ia percaya atas pikirannya. Kekuatan pikiran itulah yang membuatnya menjadi pengaruh psikologis baginya untuk menyelesaikan masalah.
Penggabungan kekuatan itu, kekuatan pikiran berunsur magis dan pikiran realistisnya menjadikannya sebagai pemimpin keluarga Shelby dan ketua geng Peaky Blinder tidak terkalahkan.
Baginya, startegi tidak cukup, strateginya harus dikawinkan dengan penglihatan masa depan ahli nujum.
Di awal serial season pertama, sebelum merancang strategi untuk memenangkan lomba pacuan kuda, ia mendatangi ahli nujum.
Terdengar seperti efek plasebo dan harus diingat bahwa kisah Thomas Shelby hanyalah serial yang dibuat atas rancangan penulis skenario. Tapi hal itu mencerminkan bagaimana kekuatan didapatkan dalam kehidupan realitas.
Seakan ingin menegaskan, kehidupan kita tidak hanya bersandar atas rencana dan strategi, ada hal lain yang turut ikut campur dalam hal itu. Bagi orang berkeyakinan, kalimat mantra In The Bleak Midwintner adalah ucapan yang sama dalam bentuk doa.
0 comments