![]() |
Novel Angels And Demons |
Angels And Demons dalam terjemahan bahasa Indonesia, Malaikat dan Iblis karya Dan Brown bercerita tentang konflik kuno antara Vatikan dan Persaudaraan rahasia Illuminati.
Tokoh utama, Robert Langdon seorang Profesor simbologi spesialis Ikonologi Agama dari Harvard terlibat dalam upaya mengungkap misteri persaudaraan Illuminati yang tiba-tiba muncul membawa dendam lama kepada Vatikan, kota suci yang menjadi pusat ibadah bagi umat katolik di seluruh dunia.
Illuminati berarti "Orang-Orang Yang Tercerahkan" merupakan persaudaraan rahasia para ilmuwan yang terbentuk sekitar abad ke 15. Salah satu anggotanya adalah Galileo Galilei, merupakan salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah. Singkatnya, kelompok ini didirikan sebagai bentuk perlawanan terhadap klaim gereja sebagai sumber kebenaran mutlak. (Pecinta konspirasi pasti mengetahui sejarah pertikaian kedua belah pihak ini).
Kelompok Illuminati berhasil mencuri "Anti-materi" atau dengan nama lain "Partikel Tuhan" yang merupakan hasil penelitian dari Centre Europeen pour la Recherchee Nucleaire (CERN) "Partikel Tuhan" (Detailnya, silahkan pelajari fisika Kuantum). CERN adalah laboratorium terbesar di dunia yang berada di Swiss dan Prancis yang digunakan sebagai pusat penelitian nuklir dan atom.
Hasil penemuan itu diklaim memiliki energi yang jauh lebih mematikan dari bom terbesar manapun yang pernah ada. Partikel inilah yang dicuri oleh pihak Illuminati untuk digunakan memusnahkan kota Vatikan sebagai bentuk balas dendam atas perlakuan terhadap ilmuwan di masa lampau.
Mereka berusaha untuk membuktikan bahwa agama dan sains, ilmu pengetahuan adalah dua hal yang bersebrangan.
Keterlibatan Robert Langdon dalam kasus di buku ini adalah keilmuannya sebagai ahli simbologi, dia sendiri telah menulis buku tentang persaudaraan rahasia Illuminati. Ia dibantu oleh Vittoria Vetra, ilmuwan CERN yang berhasil menemukan anti-materi atau partikel tuhan. Ia berusaha mencegah ledakan partikel yang belum stabil itu sebagai bentuk tanggung jawab moralnya sebagai penemu.
Dalam upayanya, Langdon dan Vittoria beserta pasukan khusus pengamanan Vatikan bernama Garda Swiss berpacu dengan waktu untuk menemukan anti-materi itu sebelum meledak dan menghancurkan Vatikan dan Roma.
Vatikan pada saat itu sedang dalam masa Sede Vacante, yaitu masa kekosongan tahta Paus, pemimpin tertinggi umat katolik yang baru saja meninggal dunia, dan pada hari itu akan dilakukan pemilihan Paus yang akan memimpin berikutnya.
Dalam novel ini, Dan Brown menggambarkan secara akurat kondisi kota Vatikan, terowongan, makam-makam kuno, arsitektur karya seni serta sejarah penciptaanya dari karya para seniman terkenal.
Keberhasilan lainnya adalah ramuan premis, teori konspirasi, realitas terkini, teka-teki dan fakta sejarah yang menciptakan misteri yang pada akhirnya membentuk satu pola imajiner yang bermuara pada satu fakta baru yang membuat kita tidak bisa berhenti membacanya hingga tuntas.
Misteri itu tidak bisa terjawab secara langsung, justru ketika pembaca menemukan jawabannya yang membuat berdecak kagum, pada bab selanjutnya kita akan disuguhkan dengan jawaban lain yang justru bertentangan dengan jawaban pertama yang membuat kita membelalakkan mata memuji kecerdasan penulisnya.
Gambaran konflik yang dialami tokoh digambarkan dengan sangat cerdas dan dramatis membuat kita sebagai pembaca menahan nafas.
Mungkin terkesan berlebihan jika saya pribadi menamakan buku ini plot twist di dalam plot twist yang dibalut dengan plot twist. Bagi saya kata itulah kata yang cocok untuk menggambarkan bagaimana premis dalam buku ini.
Hal lain yang membuat saya pribadi suka dengan buku-buku Dan Brown adalah ia selalu menempatkan disklaimer di halaman dan mengungkapkan bahwa organisasi yang disebutkan dalam bukunya adalah fakta, termasuk Illuminati itu sendiri. Bahkan dalam seri terakhir buku ini yang berjudul Origin, Dan Brown memberi peringatan pada pembacanya bahwa bukunya dapat mengarahkan pada paham atheisme.
Perlu juga untuk mengapresiasi setinggi-tingginya pada penerjemah buku ini, Isma B. Koesalamwardi. Terjemahan yang sangat epik membuat saya ketika membacanya seakan sedang membaca buku karya penulis Indonesia, bukan terjemahan.
Buku Angels And Demons yang diterbitkan pada tahun 2000 ini adalah buku pertama dari lima seri atau yang biasa disebut pentalogi Robert Langdon. Buku berikutnya adalah The Da Vinci Code, Inferno, The Lost Symbol dan Origin. Angels And Demons diterjemahkan ke bahasa Indonesia, Malaikat Dan Iblis pada tahun 2006 oleh PT Serambi Ilmu Semesta.
Buku-buku karya Dan Brown selalu dipenuhi dengan kontroversi karena melibatkan organisasi-organisasi rahasia dan ritual okultisme dan agama. Buku paling kontroversial adalah The Da Vinci Code yang mengklaim bahwa Yesus pernah memiliki seorang istri bernama Maria Magdalena dan dari Maria Magdalena itulah ia memiliki keturunan murni yang dijaga kerahasiaannya hingga saat ini.
Semoga masih diberikan kesempatan untuk mereview buku-buku Dan Brown dan buku penulis lain selanjutnya.
0 comments