Matahari pamit Senja ditelan malam Kita terlelap didongengkan kata dan rima Sang penyair melupakan sajaknya dan kembali bertualang Meninggalakan luka dan trauma yang tiada terlupa Hingga pada penghengtian terkhir Bayangan kita bertemu dalam jeda yang abadi Kenapa? Tanyamu. Karena kita usai dengan tanda titik, Aku lupa memberinya tanda koma. Sialnya, meski senantiasa dirindukan kata-kata Sang penyair memilih Untuk tak pernah kembali Ahmad Alfarid, Makassar, 22 Maret 2022